Kembali ke akun saya kali ini saya akan mengepost hasil karya tangan kecil ini yang sedang saya lombakan di sebuah cafe ternama. join with us
line : Merbiansyah
“ Lantunan kentongan di bulan ramadhan “
Nama
ku sasa , itulah nama panggilanku dimasa aku kecil di kota Surabaya ini.
Sekarang aku sudah tumbuh besar di perkampunganku ini, apalagi ini sudah di
bulan ramadhanku dengan usiaku di 19 tahun ini. Baru – Baru ini aku teringat
masa kecilku yang dipaggil dengan nama sasa di kampung kecilku . Mengingat masa
kecil yang sangatlah tak peduli apa yang kulakukan dan apa dampak akibatnya.
Temanku
yang bernama Anam “ Sa, yuk nanti ikut tadarus dimusholah sekalian patrol di
kampong untuk sahur ?”
Aku
pun merespon “ Yakin sampai entar sahur ? , emng sama siapa aja ? “ Anampun
dengan cepat menjawab pertanyaanku,” Wah
kamu nih kek ngga hapal aja dikampung kita nih kalo mau bangunin sahur seru
baget ada yag pake kentongan, botol kaca lah, dan itupun masih sempat main di
daerah jalan raya untuk main bola, rame banget entar yang ikut anak anak
seluruh kampong kita juga bakalan ikut”
Dengan iming iming yang seperti itu aku pun tak bisa
mengelak untuk menolaknya,
“ Oke , entar malem kita tadarus dulu ya sekalian
kumpul sama anak – anak “
“ Oke ssiiaap “
Pada
saat aku bertemu dengan anam tadi sekitar jam 10 siang di depan rumahnya.
Akhirnya aku kembali kerumahku untuk yaahh leyeh – leyeh di hari puasaku ini.
Tapi aku teringan ucapan si temanku Anam tadi alat – alat yang biasanya di bawa
anak – anak temanku untuk patrol di kampung ini.
Setiba
dirumah ternyata ada ibuku yang sedang masak di dapur.
Ibu.” Saa mana kecap yang ibu suruh belikan tadi di
warung ?”
“ Ahh Tenang Bu anakmu yang Ganteng ini gak akan lupa
dengan kewajibannya.” Akupun menyauti pertanyaan ibuku. Ibu “ eeleeehhh,
Ganteng! Ganteng Dari HongKong ?? Item kebanyakan keluyuran aja Ganteng naak
naak.”
Dengan senyum kecilku gara – gara ibukku
membercandaiku akupun terus membela hak ku “ waah Ibu nih ngga tauu nih item
itu manis buu, kalo ngga percaya tuh cicipin kecap yang aku beli udah item
manis pula beehhh ..”
Ibuku pun tertawa kecil karna ulahku “Hahaha, bedaa
leee. Wes ndang mandi sana sa biar tabah putih “
Aku “HOKE buuu siaapp”
Pikiranku sudah
tidak terlalu yakin untuk menuruti hasratku yang mau leyeh – leyeh dirumah
Apalagi disuruh mandi. Akupun bertanya kepada ibu
“ Buu, nanyaa nanyaa” Ibu “ lah belom mandi ae kmu “
“Bentarr ,Sabaarr. Mau tanyaaa di kampung ini apa ada
pohon bambuu??”
“ buat apaa lee ? “ Aku “ Aku mau buat kentongan buat
patrol di kampung ini buuu”
Ibu menjawab “ Hahaha , uaneh unaneh toh nak nak,
gausah buat di gudang ada 1 , ayahmu pernah buat tahun kemaren “ Aku “ waahh
sip daaah , Buu aku entar malem ikut patrol yaa?”
Ibu “ Yakin mau ikut? Yasudah ngga papa coba aja ikut
sesekali biat kmu tau rasanya “
Setelah
disuruh ibu mandi , akupun mau ke gudang di belakang rumahku untuk mencari
kentongan yang dulu pernah dibuat ayahku. Setelah beberapa menit akupun
menemukan kentongan tersebut di gudang akhirnya aku lap kentongan tersebut aku
amankan tempatnya.
Aku
liat jam menunjukan pukul setengah 5 sore akupun bergegas untuk menunggu ddi
meja makan untuk berbuk puasa. Nikmatnya berbuka puasa dengan keluarga itu
adalah nikmat yang tak terbayang dan tak ternilai hargaya.
Akhirnya
setelah aku teraweh aku dan teman temanku pun ikut tadarusan di musholah
kampung yah meskipun di usia pada saat itu bacaanku masih amatiran. Tak terasa
jam menunjukan pukul 12 malam akhirnya aku dan teman temanku memuturkan untuk
kumpul di rumah temanku tadi yang bernama Anam. Sampai akhirnya pada pukul 3
dini hari aku tak sadar bahwa kentonganku lupa aku bawa, akhirnya aku minta
tunggu teman- temanku untuk menungguku mengambil kemtonganku.
“ Teman , tunggu yah kentonganku tertinggal dirumah “
Teman – Temanku “ aaahh lama lamaa, Yaudah cepaatt”
Akupun
lari dai rumah temanku anam ke rumahku untug saja pada saat itu aku bawa kunci
rumah akhrnya aku masuk dan mengambil kentongan. Setelah kembali dari rumah
teman – temanku sudah siap untuk patrol di kampung tanpa tunggu lama kita pun
beraksi.
Aku” Yook mulai Yuk “ Teman – Temanku “ Yoooookkk”
Akhirnya
pun kita mulai patrol dari sudut ke sudut kampung bunyi bunyian dari mulai
baotol kaca, kentongan, galon galon pun terdengar merdu dan nyari di telingaku,
tak tau di telinga para tetangga.
Tak
kusangka kentonganku berbunyi paling nyaring diantara kentongan temanku lainnya
akupun dengan usil memukul kentonganku sekeras keras hatiku ingin memukul.
Sampai – sampai teman disebelahku tutup telinga
“ Waahh, Kentoganmu Nyariiing suaranyaaa”
Aku “ iya dong sacral ini kentogannya haha”
Tak terasa haripun mulai terang dan waktu untuk sahur
pun mau habis akhirnya aku dengan teman – teman pulang ke rumah masing – masing
untuk sahur di rumah sendiri – sendiri.
Itulah
cerita pendekku yang aku sumbangkan ke seluruh masyarakat mungkin itu terdegar
biasa ataupun kampungan banget, Tapi dari itu semua aku bisa memilih mana pergaulan
yang asik dibandingkan di tahun sekarang. Hampir dikampungku ini sudah tidak
ada ritual patrol yang seperti itu bahkan semua anak kecil yang disini
pergaulan sosialnya lebih buruk dari pada tahunku yang dulu.
Pesan Dari saya untuk anak – anak yang pada
era serba teknologi ini, janganlah dirimu terlena akan seluruh kecanggihan
terlogi sekarang , dan jangan remehkan perbuatan yang sekecil kerikil semisal
menyapa pada yang lebih tua, dan ingat jangan suka selalu yang instan semua ada
prosesnya. “Learned The Hard Way”.